BagianDAS yang banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian adalah.. DAS hilir merupakan wilayah DAS yang subur dengan kondisi relief datar sehingga cocok digunakan untuk areal pertanian. Tags: Question. Lihat Tutup Komentar. Tollaut yang dimaksud adalah membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke. Tujuan Pembangunan Tol Laut 1. Mempermudah kegiatan ekspor impor antar Negara/wilayah. 2. Memperkuat jalur pelayaran yang ditujukan bagi pemerataan pertumbuhan ke Indonesia bagian timur. 3. Sungaiyang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi utama di Indonesia, yaitu. a. Sungai Musi b. Sungai Barito c. Sungai Mahakam d. Sungai Bengawan Solo Jawaban jawaban yang benar adalah C. Pembahasan Sungai yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi utama di Indonesia yaitu Sungai Mahakam. Sungai Mahakam yang berada di Kalimantan Timur ini memang membelah Provinsi Kalimantan Timur. Jakarta HALO Indonesia - Tenaga medis serta tim gugus tugas penanganan COVID-19 dari empat rumah sakit rujukan di Jakarta mulai memanfaatkan akomodasi dan tran BagianDAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yakni DAS hilir. Daerah hilir merupakan daerah DAS yang memiliki morfologi berupa dataran rendah sehingga daerah ini sering dimanfaatkan untuk banyak sekali acara manusia, menyerupai mendirikan permukiman, jalur transportasi, komunikasi, dan pertanian padi. dSarana komunikasi dan transportasi yang tersedia Komunikasi dan transportasi from SOCIAL 14042071 at Padang State University kaitannyadengan jaringan transportasi sig dapat dimanfaatkan untuk, kecuali. A Memodelkan pembangunan jalur transportasi B Penentuan jalur perdagangan C Penentuan jalur penerbangan D Penentuan Mobilitaspenduduk yang sifatnya terpaksa merujuk pada aktivitas pengungsi, baik itu yang disebabkan oleh bencana alam, perang, maupun wabah penyakit. Advertisements BACA JUGA : Bagian DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu . yaitubus yang digunakan untuk jalur transportasi untuk alamat di main memory from AA 1 Kelebihandan Kekuranga Komunikasi dalam Jaringan (Daring/Online) 1. Kelebihan komunikasi daring adalah bisa dilakukan kapan saja di mana saja : dgn komunikasi daring, kalian bisa melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja, dengan syarat harus terhubung dengan jaringan internet dan mempunyai fasilitas yang mencukupi. 2. fVLvNQ. Bagian DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu...a. tengahb. huluc. hilird. daerah pertemuan alirane. pinggiran sungaiJawaban c. hilirBagian DAS yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu DAS hilir merupakan daerah DAS yang memiliki morfologi berupa dataran rendah sehingga daerah ini sering dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, seperti mendirikan permukiman, jalur transportasi, komunikasi, dan pertanian DAS hilir, sebagai berikutKemiringan sungai sangat sungai berjalan sangat sungai sudah tidak ada yang ada adalah membentuk daratan banjir dengan tanggul sungai berbentuk huruf U. Transportasi merupakan suatu kebutuhan mendasar yang sangat diperlukan oleh semua orang dalam menunjang aktivitasnya. Hampir setiap hari semua orang menggunakan alat transportasi baik untuk bekerja, sekolah, mengangkut bahan pangan, hasil panen atau ternak, berbelanja hingga sekedar jalan-jalan, semua aktivitas itu memerlukan alat transportasi. Transportasi sudah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam k`ehidupan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa transportasi merupakan urat nadi pembangunan ekonomi suatu negara. Terlebih dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan membuat Transportasi memegang peranan penting guna memastikan mobilitas orang dan distribusi barang/jasa berjalan dengan baik. Oleh karena itu pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla sangat fokus dalam upaya pembangunan infrastruktur salah satunya infrastruktur transportasi. Pembangunan infrastruktur transportasi ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, sesuai dengan Visi Presiden Joko Widodo. Selain itu pembangunan infrastruktur transportasi dilakukan guna mewujudkan Program Nawa Cita khususnya pada Nawa Cita Ke-3, yaitu Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan dan Nawa Cita ke- 6, yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing perekonomian di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama dengan bangsa Asia lainnya. Di sektor lain, pembangunan infrastruktur transportasi ini juga dalam rangka mendukung program pariwisata Indonesia melalui pengembangan 10 Bali Baru. Tercatat sejumlah infrastruktur transportasi telah dibangun Kementerian Perhubungan dalam kurun waktu Tahun 2015-2019, diantaranya adalah pada sektor transportasi darat telah dilakukan revitalisasi terminal di 83 lokasi. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 24 lokasi. Pemerintah juga telah membangun Bus Rapid Transit BRT sebanyak dan kapal penyeberangan sebanyak 17 unit. Pada sektor perkeretaapian, hingga tahun 2018 telah dibangun jalur kereta api sepanjang 719,84 Km’sp dimana ditargetkan pada tahun 2019 pembangunan jalur kereta api telah mencapai 779,47 Km’sp. Sampai dengan saat ini pemerintah terus berupaya mengembangkan pembangunan angkutan massal berbasis rel seperti hadirnya LRT dan MRT yang menjadi sejarah baru dunia transportasi di Indonesia. Pada sektor laut, Kementerian Perhubungan telah meningkatkan kapasitas 24 pelabuhan di seluruh Indonesia untuk mendukung program tol laut. Pada kurun waktu yang sama Kementerian Perhubungan juga telah menyelesaikan pembangunan pelabuhan non komersial di 136 lokasi. Upaya mendukung program tol laut lainnya adalah peningkatan konektivitas di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar dengan membangun kapal perintis sebanyak 103 unit. Pada sektor penerbangan pada kurun waktu 2015-2018 terdapat total 10 bandara yang telah selesai dibangun dan dioperasionalkan. Pada tahun 2019 terdapat 5 bandara baru yang rencananya akan selesai dibangun dan siap dioperasionalkan. Pembangunan bandara ini dilakukan untuk mewujudkan pelayanan dan konektivitas nasional khususnya di wilayah- wilayah pedalaman, terpencil, dan terdepan. Namun, disadari bahwa pembangunan yang sudah dilaksanakan perlu diiringi dengan dukungan Sumber Daya Manusia SDM sebagai penggerak agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraannya pada Sidang Bersama DPD-DPR pada 16 Agustus 2019 yang lalu menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan SDM Unggul dalam berbagai hal. “Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi,” kata Presiden Joko Widodo 16/08/2019. Menyikapi arahan Presiden tersebut maka Kementerian Perhubungan sebagai regulator bidang transportasi juga akan fokus pada penyiapan SDM Transportasi yang handal dan berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan dan lulusan dari sekolah-sekolah yang dikelola Kementerian Perhubungan. Terlebih dengan adanya perkembangan sektor transportasi yang pesat dan modern tentunya akan menuntut ketersediaan SDM transportasi yang handal dan professional pada operator serta bijak dan cerdas sebagai user. Diharapkan nantinya dengan ketersediaan SDM transportasi yang unggul dan berkualitas maka hasil-hasil pembangunan infrastruktur transportasi yang telah dilakukan pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh masyarakat. Bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional Harhubnas Tahun 2019 ini, Kementerian Perhubungan kembali mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai transportasi utama secara bijak dan cerdas, yaitu dengan menjaga kebersihan, mengedepankan budaya antre, dan disiplin waktu ketika menggunakan moda transportasi baik pada moda bus, kapal laut, pesawat terbang, dan kereta api. Hal ini juga sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo sesaat usai meresmikan pengoperasian Moda Raya Terpadu MRT Jakarta Fase 1 Rute Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia HI pada Minggu, 24 Maret 2019 yang lalu. “Yang pertama jangan buang sampah di MRT kita, di stasiun-stasiun MRT kita. Jaga agar MRT dan stasiun-stasiun yang kita miliki tidak kotor. Jangan berdesak-desakan kayak seperti ini. Antre dan disiplin waktunya, antre dan disiplin waktunya. Jangan sampai pintunya mau tutup baru masuk, kejepit itu nanti. Hati-hati, bisa kejepit pintu,” ujar Presiden. Untuk itu Kementerian Perhubungan mengajak dan berharap semua masyarakat agar dapat mengimplementasikan ketiga pesan ini pada seluruh moda transportasi baik pada moda darat, laut, udara, dan kereta api. Maka sekali lagi mari kita menjadi SDM Indonesia berkualitas melalui budaya bertransportasi umum secara bijak dan cerdas dengan menjaga kebersihan, antre, dan disiplin waktu. Demi terwujudnya harapan Indonesia Unggul Indonesia Maju. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. TransportasiUntukSemua CerdasBertransportasi Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan PP No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. DAS merupakan ekosistem yang merupakan tempat unsur organism dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Ekosistem DAS terdiri dari beberapa komponen, yaitu manusia, hewan, vegetasi, tanah, iklim, dan air. Masing-masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan keberadaannya tidak berdiri sendiri, namun berhubungan dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis ekosistem. Apabila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologi akan terganggu, penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan airnya sangat berkurang, atau memiliki aliran permukaan run off yang tinggi. Vegetasi penutup dan tipe penggunaan lahan akan kuat mempengaruhi aliran sungai, sehingga adanya perubahan penggunaan lahan akan berdampak pada aliran sungai. Berikut definisi dan pengertian DAS dari beberapa sumber buku Menurut Dharmawan, dkk 2005, DAS adalah bentang lahan yang dibatasi oleh topografi pemisah aliran topographic divide, yaitu punggung bukit atau gunung yang menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkannya melalui saluran-saluran pengaliran ke suatu titik outlet yang umumnya berada di muara sungai biasa atau danau. Menurut Asdak 2010, DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Menurut Suripin 2002, DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas alam, seperti punggung bukit-bukit atau gunung, maupun batas batuan, seperti jalan atau tanggul, dimana air hujan turun di wilayah tersebut memberi kontribusi aliran ke titik kontrol outlet. Menurut Kodoatie dan Sugiyanto 2002, DAS adalah suatu kesatuan daerah/wilayah/kawasan tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air tertangkap berasal dari curah hujan, dan akan mengalir dari daerah/wilayah/kawasan tersebut menuju ke arah sungai dan sungai yang bersangkutan. Menurut Sugiharto 2001, DAS adalah suatu daerah yang dibatasi oleh pemisah topografi yang menerima air hujan, menampung, menyimpan, dan mengalirkan ke sungai dan seterusnya ke danau atau ke laut. Fungsi DAS Fungsi utama DAS adalah sebagai hidrologis, dimana fungsi tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima, geologi dan bentuk lahan. Fungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas DAS untuk mengalirkan air, menyangga kejadian puncak hujan, melepaskan air secara bertahap, memelihara kualitas air, serta mengurangi pembuangan massa seperti terhadap longsor. Berdasarkan fungsinya, DAS dibagi menjadi tiga bagian, yaitu a. DAS bagian hulu DAS bagian hulu dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air debit, dan curah hujan. DAS bagian hulu dicirikan sebagai daerah dengan lanskap pegunungan dengan variasi topografi, mempunyai curah hujan yang tinggi dan sebagai daerah konservasi untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi. DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit dan transport sedimen sistem aliran airnya. b. DAS bagian tengah DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. c. DAS bagian hilir DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. Bagian hilir merupakan daerah pemanfaatan yang relatif landai dengan curah hujan yang lebih rendah. Bentuk Pola DAS Pola sungai akan menentukan bentuk dari suatu DAS yang berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya aliran. Meskipun semua jaringan alur sungai bercabang-cabang dengan cara yang sama akan tetapi masing-masing menunjukkan pola yang berbeda satu dengan yang lain, tergantung pada medan dan kondisi geologinya. Beberapa pola DAS berdasarkan garis batas dan arah aliran sungai antara lain sebagai berikut Bentuk-bentuk DAS DAS berbentuk memanjang. Biasanya induk sungainya akan memanjang dengan anak-anak sungai langsung mengalir ke induk sungai. Kadang-kadang berbentuk seperti bulu burung. Bentuk ini biasanya akan menyebabkan besar aliran banjir relatif lebih kecil karena perjalanan banjir dari anak sungai itu berbeda-beda. Tapi biasanya banjir berlangsung agak lama. DAS berbentuk Radial. Bentuk ini karena arah sungai seolah-olah memusat pada suatu titik sehingga menggambarkan adanya bentuk radial, kadang-kadang gambaran tersebut memberi bentuk kipas atau lingkaran. Sebagai akibat dari bentuk tersebut maka waktu yang diperlukan aliran yang datang dari segala penjuru anak sungai memerlukan waktu yang hampir bersamaan. Apabila terjadi hujan yang sifatnya merata di seluruh DAS akan menyebabkan terjadinya banjir besar. DAS berbentuk Paralel. DAS ini dibentuk oleh dua jalur DAS yang bersatu di bagian hilir. Apabila terjadi banjir di daerah hilir biasanya terjadi setelah di bawah titik pertemuan. DAS berbentuk Komplek. Merupakan bentuk kejadian gabungan dari beberapa bentuk DAS yang dijelaskan di atas. Karakteristik DAS Karakteristik DAS merupakan gambaran spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh parameter yang berkaitan dengan keadaan morfometri, topografi, tanah geologi, vegetasi, penggunaan lahan, hidrologi dan manusia. Karakteristik DAS pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu karakteristik biogeofisik dan karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan. Karakteristik DAS secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut Karakteristik biogeofisik, yaitu karakteristik meteorologi DAS, karakteristik morfologi DAS, karakteristik morfometri DAS, karakteristik hidrologi DAS, dan karakteristik kemampuan DAS. Karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan, yaitu karakteristik sosial kependudukan DAS, karakteristik sosial budaya DAS, karakteristik sosial ekonomi DAS dan karakteristik kelembagaan DAS. Parameter-parameter morfometri dan morfologi yang menjadi nilai dan angka koefisien karakteristik DAS untuk memprediksi besarnya aliran permukaan terdiri dari beberapa faktor, yaitu Kondisi topografi yang menggambarkan kondisi fisiografi ataupun relief permukaan yang dapat diwakili sebagai ukuran kemiringan lereng permukaan lahan, menjadi faktor dominan dalam menentukan besar kecilnya curah hujan yang jatuh kemudian menjadi limpasan permukaan setelah dipertimbangkan besarnya kapasitas infiltrasi. Kondisi tanah dan batuan yang menentukan besarnya bagian curah hujan yang mengalami peresapan ke dalam lapisan tanah dan batuan yang dikenal dengan infiltrasi tanah. Kondisi tutupan vegetasi dan jenis tanaman semusim yang berfungsi untuk menerima atau menangkap dan menyimpan air hujan yang jatuh di permukaan lahan tersebut tergantung pada jenis dan kerapatan penutupan vegetasi dan tanaman semusim lainnya. Kondisi timbunan permukaan lahan surface storage, surface detention yang mampu menangkap air hujan yang jatuh sehingga berfungsi untuk menghalangi laju aliran limpasan permukaan, yang berarti pula bahwa permukaan lahan tersebut menjadi tergenang ataupun mengalami pengatusan cepat. Pengelolaan DAS Pengelolaan DAS pada dasarnya bertujuan untuk terwujudnya kondisi yang optimal dari sumberdaya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Menurut Asdak 2007, dalam pengelolaan DAS perlu dipertimbangkan aspek-aspek berikut Aktivitas pengelolaan sumberdaya termasuk tata guna lahan, praktek pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya setempat, dan praktek pengelolaan sumber daya di luar daerah kegiatan program atau proyek. Alat implementasi untuk menempatkan usaha-usaha pengelolaan DAS seefektif mungkin melalui elemen-elemen masyarakat dan perseorangan. Pengaturan organisasi dan kelembagaan di wilayah proyek dilaksanakan. Prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan dalam pengelolaan DAS adalah sebagai berikut Pengelolaan DAS dilakukan dengan memperlakukan DAS sebagai satu kesatuan ekosistem dari hulu sampai hilir, satu perencanaan dan satu sistem pengelolaan. Pengelolaan DAS terpadu melibatkan multipihak, koordinatif, menyeluruh dan berkelanjutan. Pengelolaan DAS bersifat adaptif terhadap perubahan kondisi yang dinamis dan sesuai dengan karakteristik DAS. Pengelolaan DAS dilaksanakan dengan pembagian tugas dan fungsi, beban biaya dan manfaat antar multipihak secara adil. Pengelolaan DAS berdasarkan akuntabilitas para pemangku kepentingan. Ruang lingkup kegiatan pengelolaan DAS adalah sebagai berikut Penatagunaan lahan land use planning untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasa serta kelestarian lingkungan. Penerapan konservasi sumberdaya air untuk menekan daya rusak air dan untuk memproduksi air water yield melalui optimalisasi penggunaan lahan. Pengelolaan lahan dan vegetasi di dalam dan luar kawasan hutan pemanfaatan, rehabilitasi, restorasi, reklamasi dan konservasi. Pembangunan dan pengelolaan sumberdaya buatan terutama yang terkait dengan konservasi tanah dan air. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS. Daftar Pustaka Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang Universitas Negeri Malang. Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta Andi. Kodoatie, dan Sugiyanto. 2002. Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Sugiharto. 2001. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta Universitas Indonesia.

bagian das yang dimanfaatkan untuk jalur transportasi dan komunikasi yaitu